Tubuh dapat terlindung dari
radikal bebas berkat antioksidan. Selain dari buah-buahan dan sayur-sayuran,
antioksidan dapat diperoleh dari minum teh dan kopi.
Secara alami, tubuh bisa
terekspos radikal bebas tiap saat dari polusi di lingkungan sekitar. Selain
itu, masih ada radikal bebas sebagai hasil proses tubuh seperti ketika mengolah
gula menjadi energi, proses pencernaan, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Radikal bebas dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan termasuk penyakit
pembuluh darah dan kanker.
Minuman yang banyak
dikonsumsi masyarakat di Indonesia, seperti teh dan kopi, rupanya mengandung
antioksidan yang mampu melawan radikal bebas. Namun tidak hanya itu, manfaat
antioksidan juga sekaligus sanggup menekan risiko berbagai penyakit.
Keistimewaan Teh Melawan
Radikal Bebas
Dua jenis antioksidan dari
teh adalah antosianin dan proantosianidin yang berperan membantu tubuh melawan
peradangan. Ada pula antioksidan dari teh, yaitu katekin yang membantu mencegah
kanker.
Polifenol merupakan salah
satu jenis antioksidan lain yang terkandung di dalam teh. Antioksidan ini
sangat aktif melawan radikal bebas yang menyerang sel tubuh termasuk membantu
melawan sel kanker. Selain itu, ada pula antioksidan jenis flavonoid yang bersifat
menetralkan yang umumnya dikandung semua jenis teh.
Proses detoksifikasi dari
antioksidan dapat mencegah pembentukan gumpalan darah, aterosklerosis, dan
kanker. Beragam penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang minum teh dua
kali atau lebih secara teratur, memiliki tingkat kolesterol jahat (LDL) yang
lebih rendah, serta dihadapkan kepada risiko sakit jantung dan stroke yang
lebih rendah.
Teh hijau dan teh hitam
tergolong mengandung antioksidan sepuluh kali lebih banyak dibandingkan kadar
antioksidan dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Secara khusus, teh hijau dan
teh hitam juga disebut mampu mendorong metabolisme untuk menurunkan berat badan,
mencegah respons alergi, melindungi tulang, memperbaiki kondisi kulit, dan
mengurangi bau mulut. Lebih jauh lagi, kedua teh tersebut bermanfaat dalam
melawan kelompok penyakit yang lebih berat, seperti memperlambat pertumbuhan
tumor, mencegah diabetes dan melindungi dari penyakit Parkinson.
Meski pada dasarnya semua
teh berasal dari tanaman yang sama, namun proses pengolahannya yang akan
membedakan hasil akhir. Teh hijau tidak mengalami fermentasi, melainkan
dibiarkan layu secara alami kemudian diuap. Di lain sisi, teh hitam dan teh-teh
jenis lain umumnya ditumbuk kemudian difermentasi.
Khasiat Kopi dalam Mencegah
Berbagai Penyakit
Beragam penyakit
disebut-sebut dapat dihindari berkat zat antioksidan dari meminum kopi. Satu
kandungan antioksidan terbaik di dalam biji kopi yang mampu memberantas risiko
penyakit adalah kuinin. Kuinin bersama-sama dengan magnesium akan
menyeimbangkan tingkat gula darah yang kemudian akan meminimalkan risiko
diabetes tipe 2. Manfaat kuinin yang jauh lebih optimal akan didapatkan dari
biji kopi yang telah melalui proses pemanggangan.
Penelitian menunjukkan bahwa
antioksidan pada kopi dapat mengurangi risiko gigi berlubang, meringankan sakit
kepala, dan memperbaiki mood. Selain itu, seorang penikmat kopi boleh berbangga
hati karena kopi memiliki keuntungan menurunkan risiko berbagai penyakit,
seperti:
Pembentukan batu empedu
Kanker hati
Kanker usus besar
Sirosis
Penyakit Parkinson.
Depresi
Sebuah penelitian
menyimpulkan, mengonsumsi dua cangkir kopi decaf per hari mampu menekan risiko
kanker rektum lebih besar dibandingkan minum teh atau kopi yang mengandung
kafein.
Konsumsi kopi yang dapat
ditoleransi umumnya dua cangkir kopi per hari. Tiap satu cangkir berisi 200
mililiter kopi memiliki kandungan kafein 85 miligram. Lebih dari itu dapat
menyebabkan gugup, sulit tidur, peningkatan detak jantung atau berdebar hingga
tekanan darah tinggi dan osteoporosis.